Hibernasi dalam Skizofrenia

hidup itu ajaib, dari semua unsur dalam tanah yang menjelma menjadi air susu dari ibu. Air yang melebihi mukjisat air sam-sam adalah ASI, asal mula sebuah kehidupan ada di sana. Dari situ kulit akan bertambah tebal, rambut mulai tumbuh.. bergerak sangat lambat dan kita mulai membuka mata untuk melihat dunia hitam putih menjadi dunia yang penuh warna-warni. Setelah cukup dewasa, terjadi hal yang lebih aneh lagi dari hidup yaitu cinta. Saat melihat rambut ikalmu tertiup angin bulan november di koridor kampus. Kau lelaki yang mampu menghipnotis. Aku jatuh cinta saat itu juga. Dua tahun setelah kejadian itu kamu menjadi kekasih tercinta, begitu indah melihatmu bercanda dan tertawa dengan gigi yang terbuka selebar-lebarnya. Seringkali kita memperdebatkan hal remeh temeh yang tidak disukai oleh anak muda seumuran kita yang lebih memilih mengahabiskan waktu di mall dan tempat meminum kopi. Suatu sore saat hujan baru saja reda, kau biasa menunggu di koridor tempat kita bertemu dengan secangkir teh hangat yang baru saja kau seduh. Semua hal tentang gejala sosial sampai pada kehidupan dibawah air kita cerita dari berbagai sudut pandangnya. Kau adalah kekasihku tercinta. Saat itu sebuah tragedi menimpa kita, dan kita paling pintar menyembunyikan senyum dan air mata saat bersamaan. Semuanya yang kini tidak lagi ada diantara kita. Parade iblis telah merampasmu dari pelukanku dari koridor kita, lenyap bersama tawa hangatmu itu. Skizofrenia telah menguasaimu, menggerogoti tiap denyut dalam jantungmu. Sehingga membenci kehidupan dan mengingkari air ajaib yang telah mengalir berpuluh tahun di darahmu. Kau ingin mengakhirinya melompat melampaui takdir. Tapi hidup itu begitu indah, tak akan saya lewakan begitu saja bersama kesedihan yang akan berkepanjangan. Saya akan terus berlari dan berlari sesekali berhenti menarik nafas dan berlari kembali. Entah mengejar apa dan tak tahu akan kemana, yang jelas beranjak dari tempatku yang mulai sesak dan membosankan ini. Saya selalu bertanya di mana kamu berada.. Kemana kamu pergi, tidakkah dunia ini begitu indah untuk kau lewatkan? Apakah kamu sedang tersesat dan mengurung diri dalam tidur panjangmu? Aku hanya ingin tahu. Aku hanya ingin tahu. apakah kau sedang tersesat? “Jika ratusan tahun kedepan kita akhirnya sampai ke titik yang sama, maka di titik itu akan kutancapkan bendera perang terhadap skizofrenia yang telah mencuri hidupmu”

0 komentar:

Posting Komentar